Ya Allah…
Apa salah hamba. Engkau menghukum hamba sampai seberat ini. Engkau Maha Tau ya Allah…
Begitu besar rasa cinta saya pada suami, keluarganya dan keluargaku sendiri. Saya merasa sangat sedih dan terpukul. Saya mengira keadaannya tidak akan seperti ini. salahku juga tidak pernah mau mendengar nasehat orangtua.
Saya telah berbohong pada ibu. Sebenarnya semua dari lamaran hingga nikah, semua memakai uang saya sendiri. Uang suami tidak ada.
Memang benar kata orangtua. Suatu lamaran itu pencerminan tanggung jawab suami. Ketika awal mau mendapatkan tidak usaha apa lagi kedepannya? Continue reading →