Kesedihan Istri by Tri

Ya Allah…
Apa salah hamba. Engkau menghukum hamba sampai seberat ini. Engkau Maha Tau ya Allah…

Begitu besar rasa cinta saya pada suami, keluarganya dan keluargaku sendiri. Saya merasa sangat sedih dan terpukul. Saya mengira keadaannya tidak akan seperti ini. salahku juga tidak pernah mau mendengar nasehat orangtua.

Saya telah berbohong pada ibu. Sebenarnya semua dari lamaran hingga nikah, semua memakai uang saya sendiri. Uang suami tidak ada.

Memang benar kata orangtua. Suatu lamaran itu pencerminan tanggung jawab suami. Ketika awal mau mendapatkan tidak usaha apa lagi kedepannya? Continue reading →

Dilema by Fadhilah Huda

Assalamualaikum…

Saya mau tanya, saya telah menikah 2 athun yang lalu, dan telah memiliki seorang putri. Selama menjalani kehidupan rumah tangga, suami saya bekerja sebagai seles. Lebih besar gaji saya daripada gaji suami saya.

Beberapa bulan terakhir ini malah suami saya tidak bekerja. Selama ini kami lebih banyak pakai uang gaji saya karena gaji dia pun habis untuk keperluannya sendri (transport dan rokok saat bekerja). Jadi di rumah tangga saya belakangan ini ada masalah keuangan, sehingga utang menumpuk.

Orangtua kami pun ikut campur. Saya masih ingin memperthankan rumah tangga kami. Sementara orangtua saya tidak setuju karena suami saya lalai dari tanggung jawab.

Apa solusi untuk masalah saya? Terima kasih sebelumnya.

Suamiku Seorang Pecandu by MRS.XX SR

Dear all…

Aku sudah berumah tangga sekitar 4 tahun lebih. Kini usiaku baru 25 tahun dan aku sudah memiliki 2 orang putra. Aku mengenal suamiku sejak kami berpacaran memang seorang pemakai narkoba. Dan aku sendiri juga gadisnya bukanlah seorang gadis yang alim.

Setelah pacaran kami mulai serius. Kami memutuskan untuk meninggalkan dunia kami masing-masing dan membina rumah tangga yang normal seperti yang lainnya. Dia berjanji untuk meninggalkan narkobanya. Begitu juga aku, meninggalkan hobby dunia malamku bersama teman-temanku (dugem). Continue reading →

Antara Mama atau Suami by Sanry Gavriel

Saya ibu rumah tangga baru menikah 1 tahun.

Saya merasa bingung dengan masalah yang saya hadapi. Mama saya tidak suka dengan suami saya karena suami saya orangnya pendiam dan jarang bersosialisasi dengan orang sekitar. Pulang kantor langsung masuk kamar nggak keluar lagi paginya baru keluar untuk bersiap ke kantor hal ini membuat ibu saya tidak nyaman dan sering marah-marah kepada saya karena sifat suami saya.

Waktu saya bilang ke suami saya tentang sifat yang tidak disukai mama saya, dia bilang dia tidak bermaksud demikian tapi memang dia orangnya begitu. Saya bingung harus bagaimana…

Mohon saran dan masukannya.

Suami Egois dan Ringan Tangan by Dini Jesant

Saya seorang istri (22 tahun) yang baru 2 tahun menikah dengan suami saya (40 tahun). Saya memiliki 1 orang anak berusia 1 tahun. Suami saya adalah seorang pengguna jejaring sosial, dan terlihat sekali suami saya sangat ingin diperhatikan oleh wanita. Berkali-kali saya menyatakan keberatan saya namun berkali-kali pula saya disalahkan.

Hingga pada suatu hari saya berniat untuk mencari tahu bagaimana suami saya, dengan menggunakan akun jejaring sosial milik teman saya. Dan rupanya saya berhasil melihat, bahwa ternyata selama ini suami saya memberikan pin dan no HPnya dengan satu pesan, “jika telp atau bbm pada jam kerja, karena tidak ada istri”. Kemudian saya bermaksud untuk lebih dalam lagi dan ternyata suami saya menuruti. Bukan masalah ini saja, sering juga suami saya lebih memilih untuk berkaraoke dengan temannya daripada menemani saya bermain dengan anak saya. Continue reading →

Indahnya Pesta Pernikahan Hanyalah Mimpi by Evy Sahfitri

Hai…

Namaku Evy. Umurku baru genap 20 tahun. Aku baru beberapa bulan menikah karena kecelakaan yang nggak aku sangka. Sekarang aku sudah mengalami yang namanya hamil. Karena kehamilanku ini, aka nggak tahu rasanya, indahnya dan meriahnya pesta pernikahan itu bagaimana. Bagaimana rasanya berpakaian adat itu.

Sedih banget rasanya kalau aku ingat itu… Yang lebih parah lagi, sebelumnya aku sempat ngerasain gimana rasanya diusir orangtuaku sendri. Karena bagi mereka aku hanyalah pembawa sial dan membawa aib yang sangat memalukan di keluargaku.

Haripun berlalu. Akhirnya aku mendapat maaf dari orangtuaku. Tapi kebahagiaan tak kunjung datang. Karena aku tinggal bersama keluarga suamiku, aku selalu merasa tertekan. Aku jadi serba salah. Mau makan takut, mandi takut. Belum lagi kalau aku ke rumah orangtuaku sendri, aku diomongi sama mertuaku. Ya Tuhan… Apa arti dari semua ini? Continue reading →