Suami yang Tak Punya Pendirian by Nika Maya

Saya seorang istri yang dulu telah menikah pada hari Rabu, 4 November 2015. Saya dinikahi seorang laki-laki yang bernama Jajang. Saya menikah atas dasar orangtua yg terlalu setuju pada dia.

Sebulan kemudian setelah pernikahan saya, tiba-tiba ada mertua saya yang datang pada nenek saya dan membicarakan sebuah omongan yang tidak menyenangkan. Tapi suami saya membiarkannya. Tidak ada tindakan sama sekali.

Sembilan bulan kemudian kami pindah ke rumah baru di desanya suami saya. Tapi kami tinggal bersama nenek dan tantenya. Baru 2 hari saya tinggal disana mereka sudah tidak menunjukan sikap baik kepada saya. Padahal saya tiap hari kerja. Saya kerja di koperasi. Dan suami saya pengangguran. Selama 2 minggu saya terus-terusan diberi sikap yang tidak enak di hati oleh nenek dan tantenya. Sampai kesabaran saya habis dan saya memutuskan untuk pulang saja ke rumah orangtua saya.

Setelah pulang, suamipun ikut pulang dengan saya ke rumah orangtua saya. Dan akhirnya suami mau buka usaha di Cikarang. Ya sudahlah ga papa ditinggal di rumah juga karena suami disana mau kerja. Disini juga saya kerja.

Tiga bulan kemudian tiba-tiba saya dipanggil sama pemerintahan modin. Katanya suami saya mengajukan perceraian sudah 2 kali. Disitu saya merasa shock sekali. Saya bingung harus bagaimana. Tanpa diberi tahu awalnya dan keadaan juga sedang baik-baik saja, saya tidak ada pertengkaran dengan suami saya, tapi dia tiba-tiba datang ke modin mengajukan perceraian.

Setelah ditelepon suami saya angkat bicara. Katanya itu kemauan bapaknya. Lho kok suami saya nurut begitu saja? Ya sudahlah, apalah daya saya hanya seorang istri yang habis manis sepah dibuang.

Leave a Reply