Setelah 10 Tahun…

Tears

Written By: Mega Aja

Saya seorang istri yg sudah hampir 10 th ini menikah dengan suami saya.
Saya sebenarnya sangat mencintai dia sepenuh hati saya sejak dulu walaw dia bkn tipe saya ,bukan harapan saya tetapi ini yg nama nya cinta pada akhirnya
tetapi kelamaan saya sangat berbeda dan berlawanan karakter dengan nya
tipenya yg tidak bisa mengambil keputusan,yg tidak melaksanakan kewajibannya sebagai imam dalam keluarga,dan tidak ada pujian sama saya sebagai isti dan ibu anak anak nya…………
Sulit rasanya unt menyatukan kami ….
Walau dalam pernikahaan kami sudah di karunia 2 anak ,tetapi kami jarang bertemu krn pekerjaan nya
saya merasa semakin hari semakin sulit unt bs bersatu dengan nya krn kini makin menjadi watak nya yg dulu tak terlihat
benci saya akan sikap nya seperti itu

bukan harta yg menjamin kebahagiaan tetapi tutur kata dan sikap yg lembut kepada wanita itu yg saya harap kan…………..

SAYA SEORANG ISTRI YG SUDAH HAMPI10 TH INI MENIKAH DENGAN SUAMI SAYA.
SAYA SEBENARNYA SANGAT MENCINTAI DIA SEPENUH HATI SAYA SEJAK DULU WALAW DIA BKN TIPE SAYA ,BUKAN HARAPAN SAYA TETAPI INI YG NAMA NYA CINTA PADA AKHIRNYA
TETAPI KELAMAAN SAYA SANGAT BERBEDA DAN BERLAWANAN KARAKTER DENGAN NYA
TIPENYA YG TIDAK BISA MENGAMBIL KEPUTUSAN,YG TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA SEBAGAI IMAM DALAM KELUARGA,DAN TIDAK ADA PUJIAN SAMA SAYA SEBAGAI ISTI DAN IBU ANAK ANAK NYA…………
SULIT RASANYA UNT MENYATUKAN KAMI ….
WALAU DALAM PERNIKAHAAN KAMI SUDAH DI KARUNIA 2 ANAK ,TETAPI KAMI JARANG BERTEMU KRN PEKERJAAN NYA
SAYA MERASA SEMAKIN HARI SEMAKIN SULIT UNT BS BERSATU DENGAN NYA KRN KINI MAKIN MENJADI WATAK NYA YG DULU TAK TERLIHAT
BENCI SAYA AKAN SIKAP NYA SEPERTI ITU

BUKAN HARTA YG MENJAMIN KEBAHAGIAAN TETAPI TUTUR KATA DAN SIKAP YG LEMBUT KEPADA WANITA ITU YG SAYA HARAP KAN…………..

Lagi-Lagi Nge”BT”in!!

Sebel, sebel, sebel!!!!

Bete, bete, bete!!!!

Rasanya pengen teriak-teriak, ngamuk-ngamuk, ngebanting-banting,, pokoknya yang bisa meluapkan kegeraman di dalem sini!!!

Bete banget deh!!!

Sebel

Masa ada salah satu nama di phonebook suami saya yang ada tambahan kata “cantik”-nya???!!!

Padahal nama saya yang ada di phonebook-nya, dari dulu sampai nggak pernah ditambah-tambahin cantik!!!

Bete banget nggak sih???

Dasar Lelaki!!!

Pengen rasanya ngebales,, tapi gimana caranya??? lagipula apa dengan membalas hal yg sama sakit hati saya bisa jadi hilang? Mungkin yang ada malah tambah bete kalau ternyata “pembalasan” saya itu nggak ngefek apa2 ke suami saya.

Hhhh,, jadi saya harus gimana duoooonnngggg????

Fallin’ in Love

Love

Pagi ini saya membuka mata dan entah mengapa saya langsung teringat saat pertama kali bertemu dengan suami saya.

Saya jadi senyum-senyum sendiri dibuatnya…

Daaaannnn, saya jatuh cinta lagi sama dia…

Honey, I’m fallin’ in love with you… Again n again… :”)

Tak Mau Berbagi

Cemburu

Satu kata yang mungkin bisa menjadi momok dalam suatu hubungan tapi bisa juga menjadi perekat suatu hubungan.

Saya yakin setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya cemburu. Dada rasanya sesak dan seperti ada yang mau meledak di dalamnya, ya kan?

Cemburu

Saya pun sering merasakan cemburu, terutama pada suami saya.

Saya cemburu jika ia ngobrol terlalu akrab dengan wanita lain.

Saya cemburu ketika dia lebih asyik dengan internetnya dan tidak mengacuhkan saya.

Saya cemburu jika ia atau orang lain menyebut nama yang tidak boleh disebut (nama mantan pacar dan mantan istrinya).

Saya cemburu jika ia cerita tentang kelebihan-kelebihan mantan pacar dan mantan istrinya.

Dan… saya cemburu dengan anak suami saya dari hasil pernikahan sebelumnya.

Cemburu…

Apa sih yang sebenarnya membuat seseorang cemburu?

Mungkin karena tidak ingin kehilangan orang yang kita sayang. Tapi menurut saya, hal yang paling mendasar dari cemburu adalah karena kita tidak mau berbagi dengan orang lain. Ya, ada kalanya kita benar-benar tidak mau berbagi dengan orang lain akan sesuatu yang sangat kita sayang dan sangat berharga dalam hidup kita…

Cemburu… Karena tak ada hati yang mau dibagi…

Belajar Menjadi Ibu yang Baik

Written by Oktavia Iku

Iku

Pertama hamil ,di umur 20 tahun, awal kehamilan di awal bulan juli ….M ual ,sangat berbeda dengan biasa nya …

Pertama ke bidan , saya di temanin dengan suami saya (Ebeth Radbret Wyndham), dengan muka yang masih sangat muda, seperti ada yang aneh dalam diri saya dengan suami, tapi saya cuekin, karana itu gag penting, aneeeehhh …..

Tapi itu lah, awal menjadi ibu, hari demi hari saya jalanin, dengan bangga ya, saya menjadi ibu, walapun ada sedikit komplik dalam kehidupan saya.

Bulan kedua, dan ke tiga, saya menjalankan hari” saya, datang lagi ke bidan, terus di usg ,,wawww ….kaget ! dan terharu bercampur bahagia ,saya bisa lihat janin saya, bisa mendengarkan detak jantung ya …

Janin Iku & Ebeth

Di lanjut bulan ke 4 _5 .. Seperti biasa rutin ke bidan, dan minum susu, tapi ada yang berbeda dengan saya, sedikit gendut, mungkin karna pola makan yang gila”an ..

Dan bulan ke 6, saya pergi kebali untuk tinggal bersama suami saya (Ebeth Radbret Wyndham), proses keberangakatan saya, dibantu sama kakaknya suami saya (Marvin Sitorus) dan (Marianov Lambok Humble Sitorus) terimakasih, dan mau bantu saya, hari” saya laluin, dengan bahagia …

Bulan 6, tgl 3 January,, awal tahun 2011, bersama istri” nya masing”….lucu,,ade,kakak,,hamil ya sama an semua.. Kembali di usg, kata dokternya,, kondisi kandungan saya baik,, dan saya mendapatkan bayi laki”… Senengnya mendapatkan, calon bayi laki”.. Tinggal menuggu kedatangannya..

Gak sabaran, ingin” cepat” ada yang panggil bunda …

Siapkah Menjadi Orangtua?

Seringkali seorang wanita dengan girang mengatakan “I’m getting married…”

Menikah, membentuk satu keluarga baru.

Menjadi istri.

Apakah semuanya selesai sampai disitu?

Tentu saja tidak!

Menikah bukanlah tujuan akhir hidup seorang wanita, tapi menurut saya merupakan awal dari kehidupan wanita.

Banyak hal yang akan terjadi setelahnya. Dan tentu saja banyak yang harus dipersiapkan oleh seorang wanita untuk menjalankan fungsi sebagai seorang istri dan ibu nantinya.

Ibu

Menjadi ibu, ya… menjadi ibu… memiliki seorang atau beberapa orang buah hati.

Saya terkadang berpikir, saat seorang wanita memutuskan untuk menikah dan membentuk keluarga yang baru, mungkin ia sudah siap menjadi seorang istri. Tapi apakah ia siap untuk menjadi seorang ibu???

Seorang ibu yang tidak hanya mengganti popok atau menyusui anaknya, tapi jauh diatas itu…

Seorang ibu yang memiliki tugas mulia sebagai pengasuh dan pendidik utama bagi anaknya…

Seorang ibu yang menjadi salah satu penentu dari karakter si anak…

Seorang ibu yang (mungkin) juga akan menjadi penentu keberhasilan si anak dalam hidupnya kelak….

Siapkah seorang wanita dengan tugas yang sangat berat itu…?

Siapkah menjadi seorang ibu?

Siapkah menjadi orangtua?