Suamiku Sayang…

I Love My Husband

Oke, memang baru seumur jagung saya hidup dengan suami saya. Tapi nggak ada salahnya kan kalau saya menuliskan sesuatu tentang dirinya??? Itung-itung, pagi-pagi ngegombalin suami (lho???) Hehehe… 😀

Suami saya adalah seorang yang sangat pekerja keras. Untuk hal ini tidak usah diragukan lagi. Pagi, siang, sore, bahkan sampai larut yang ada di otaknya hanya kerja, kerja dan kerja. Hanya bagaimana caranya menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga kami, memenuhi semua kebutuhan kami. Oh iya, FYI, kami tidak hanya tinggak berdua, tapi ada adik-adik dan juga beberapa karyawan yang menggantungkan hidupnya pada kami. So, dalam sehari kami harus menyediakan makanan yang cukup untuk 8-10 orang.

Suami saya orangnya easy going dan sangat cepat sekali beradaptasi. Tidak hanya saat bergaul dengan orang lain, tapi juga dalam urusan pekerjaan. Dia sempat beberapa kali berganti profesi dan dia dapat belajar dengan cepat untuk menguasai pekerjaan barunya itu.

Suami saya selallu berusaha untuk mengabulkan semua yang saya minta dan semua kebutuhan saya. Saat saya nyeletuk “pengen creambath ih”, suami saya langsung bilang “Ya udah creambath aja sana, di belakang kantor kan ada salon”. Padahal saya sangat tahu, saat saya ngomong seperti itu kondisi keuangan kami sedang sekarat dan hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Dan saya pun ngomong seperti itu hanya sekedar nyeletuk saja, tidak ada niatan yang sebenarnya. Tapi suami saya langsung menyuruh saya untuk melakukan yang saya inginkan.

Suami saya orangnya lucu dan suka sekali menggoda (ngisengin) orang lain. Apalagi ngegodain dan ngisengin saya. He always try to make me laugh.

Suami saya orangnya baiiikkkk banget… sampai salah satu karyawan kami pernah bilang “abang kan murah hatinya”. Ya, saya akui hal itu. Dia sering sekali menolong orang, dalam hal apapun. Terutama jika ada orang yang kekurangan makan, pasti langsung ia beri makan. Suami saya juga tidak segan-segan untuk menyumbangkan uangnya (kadang dalam jumlah yang cukup besar) ke beberapa yayasan. Dan untuk hal tolong-menolong ini ia tidak pandang bulu, sara. Semua orang yang menurutnya butuh bantuan pasti ia bantu.

Yah, itulah suami saya walaupun penampilan fisiknya (mungkin) agak menyeramkan. Tapi ia memiliki hati yang baik. Walaupun memang ada beberapa perilaku suami saya yang kurang saya suka, namun saya selalu berusaha untuk mengingat hal-hal baik yang yang ada dalam dirinya jika kami sedang bertengkar. Dan hal inilah yang dapat membuat saya jatuh cinta setiap hari padanya… 🙂

Honey,, I love u… Si kecil juga… 🙂

With Love,

Jegeg

2 comments

  1. tyas says:

    di dunia ini tak ada yang sempurna…tetapi syukurilah dengan apa yang telah kita miliki menjadi suatu anugrah yang terindah….salut buat mbak Vina Alvita…semoga anda dan suami juga keluarga besar selalu sehat, dimudahkan segala urusan, diberkahi rejeki, rahmat dan anugrah dari Allah SWT….amin…amin….

Leave a Reply