Menjadi Ibu vs. Aktualisasi Diri

Semalam anak saya, Avi, rewel sekitar jam 2 malam dan dia baru bisa tidur jam 3-an. Setelah Avi tertidur saya mencoba untuk tidur lagi juga. Tapi nggak bisa-bisa walaupun mata sudah dimerem-meremin. Alhasil saya jadi stalking akun twitter dan FB beberapa teman saya pas jaman kuliah dan SMA dulu.

Waw, ternyata teman saya hebat-hebat. Banyak yang lanjut S2 ke luar negeri, kerja di perusahaan besar yang mapan. Dan beberapa diantaranya ada yang dapat penghargaan ini-itu.

Hhhmmm… Jujur, terbersit rasa iri di hati saya. Saya juga ingin kembali ke dunia akademisi, lanjut S2 di luar negeri dan berusaha untuk bisa ngajar (lagi). Tapi keinginan-keinginan tersebut selalu luntur karena harus bertanggung jawab atas amanah yang telah dititipkan Allah untuk saya. Masih ada orang lain yang saat ini masih sangat membutuhkan kehadiran saya setia harinya.

Ya, orang lain tersebut adalah anak saya, darah daging saya.

Menikmati Menjadi Ibu

Menikmati Menjadi Ibu

Tiap kali menatap mata Avi rasanya saya nggak mau melewatkan satu haripun tanpa bersamanya. Saya takut nanti saya akan menyesal kalau sampai melewatkan pertumbuhan dan perkembangan anak saya yang sangat pesat akhir-akhir ini.

Ternyata begini ya rasanya jadi seorang ibu…

Anyway, sejak November 2012 lalu, di rumah ada asisten rumah tangga. Tugasnya mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, ngepel, beres-beres rumah, dll dan menjaga Avi kalau saya lagi riweuh dengan urusan kantor. Emang sih kantor dengan kamar saya hanya berjarak 5 langkah saja. Tapi Avi selalu takut kalau ditinggal main sendirian. Dan saya khawatir aja kalau misalnya saya lagi hectic dengan urusan pekerjaan, trus saya agak kurang perhatian sama apa yang dilakukan Avi, nanti terjadi hal-hal yang nggak diinginkan. Makanya butuh orang yang menjaga Avi kalau saya lagi sibuk urus kerjaan.

Walaupun sudah jalan 3 bulan si mbok ada di rumah, Avi selalu menolak kalau diajak main sama dia. Avi juga jadi sangat kegirangan kalau saya beres ngurus kerjaan dan mengajaknya bermain lagi.

Aaahhh, siapa coba yang tega ninggalin anak seperti Avi demi kepuasan ego pribadi.

Hidup itu pilihan. Kawan-kawan saya boleh mencapai ini-itu dalam hidupnya dan saya stuck di posisi sekarang ini. Tapi saya memilih untuk memberikan yang terbaik bagi anak saya, menjadi full time mother. Melihat senyum Avi, mendengar tawanya, memperhatikan perkembangannya, bahkan tersiksa dengan tangisnya yang luar biasa kencang, tak bisa tergantikan dengan hanya sekedar kepuasan mengaktualisasikan diri.

Saya yakin banyak wanita yang juga merasakan hal yang sama seperti saya. Terutama yang dulunya aktif bekerja dan aktif di beragam kegiatan. Tapi yakinlah, membesarkan anak dengan tanganmu sendiri itu jauh lebih mulia daripada kepuasan aktualisasi diri.

Menjadi Mompreneur

Istilah Mompreneur

Mompreneur, istilah ini pertama kali saya baca di twitter seorang kawan saya Leni. Leni adalah founder dari web www.indonesiaberprestasi.web.id dan saat ini Leni sedang mengelola usaha Sobat Ngemil-nya.

Saat saya membaca istilah mompreneur di salah satu twit Leni, saat itu Leni belum berkeluarga. Tapi, meskipun saat itu ia belum berkeluarga, ia telah menyiapkan semuanya jika ia nanti telah memiliki seorang pendamping hidup dan dikaruniai seorang anak. Ia bertekad untuk tidak menjadi wanita karier yang mengharuskannya ke kantor di tiap hari kerja. Namun Leni tetap ingin bisa berkarya dan menghasilkan uang. Caranya yakni dengan menjadi seorang mompreneur, a full time housewife, mother and also an entrepreneur.

Mompreneur (image from: http://www.ocregister.com)

Menjadi Mompreneur

Tidak hanya kawan saya, Leni, saya yakin di luar sana juga banyak wanita yang lebih memilih untuk menjadi mompreneur daripada harus meninggalkan keluarga untuk ke kantor setiap harinya. Menurut definisi saya, mompreneur adalah seorang wanita yang mendedikasikan hidupnya untuk menjadi full time housewife and mother dan memiliki pekerjaan sampingan menjadi seorang entrepreneur, yakni memiliki usaha sendiri yang bisa dikelola dari rumah.

Di jaman sekarang ini, kesempatan menjadi mompreneur sangat terbuka lebar bagi perempuan. Apalagi saat ini beragam gadget dan akses internet sangat mendukung produktifitas banyak orang, termasuk perempuan. Para mompreneur umumnya memanfaatkan kedua hal tersebut untuk menjalani bisnisnya dari rumah. Makanya dalam kurun waktu 3-2 tahun terakhir ini usaha online shop jadi “menjamur” dimana-mana.

Saya juga akhirnya memutuskan untuk menjadi mompreneur. Sebelum menikah, saya memang telah memiliki usaha sendiri. Tapi saat itu usaha saya tersebut hanya saya jadikan sebagai sampingan karena fokus utama saya saat itu adalah tetap menjadi wanita karier. Tapi setelah menikah dan kebetulan saya dan suami memiliki usaha yang sama, akhirnya saya memutuskan untuk berdua bersama suami mengelola usaha kami, Melali Trip Organizer (www.melalibali.com, www.hargahotel.com, www.hargahotelbali.com).

Keputusan untuk akhirnya menjadi mompreneur itu melalui proses yang cukup panjang lho. Saya sempat beberapa kali tertarik untuk kembali bekerja di kantoran agar bisa mengaktualisasikan diri saya lagi dan bertemu dengan orang banyak. Tapi akhirnya saya sadar, apa gunanya bekerja di luar rumah hanya untuk mengasilkan 4-5 juta saja per bulannya dan masih harus menanggung resiko kerja yang lebih tinggi. Tapi dengan bekerja di rumah saja, mendukung pekerjaan suami, kita bisa menghasilkan 40-50 juta per bulan. Selain bisa menaikkan income dari usaha milik pribadi, hal yang tak bisa tergantikan adalah kita tetap bisa memantau perkembangan anak sembari melakukan pekerjaan.

Suka-Duka Mompreneur

Kalau menurut saya menjadi mompreneur itu menyenangkan dan banyak keuntungannya. Selain kita tetap bisa menjalankan tugas utama kita, mengasuh anak dan mengurus rumah tangga sendiri, kita juga tetap bisa menghasilkan uang untuk membantu suami dalam perekonomian keluarga. Jadi bisa dikatakan mejadi mompreneur itu sama dengan kata pepatah, sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui.

Menjadi mompreneur juga memperkecil resiko kerja untuk wanita. Resiko kerja yang terutama berkaitan dengan masalah pelecehan pada wanita di dunia kerja. Sudah bukan rahasia umum lagi kan kalau wanita kadangkala mengalami pelecehan seksual di tempat kerja atau malah menjalin affair dengan rekan kerjanya. Nah, karena bekerja di rumah, maka resiko tersebut tentu bisa dihilangkan.

Namun, menjadi mompreneur itu tidak semudah membalikkan telapak tangan dalam menjalaninya. Karena seringkali dalam satu waktu perempuan harus mengerjakan banyak hal. Misalnya disaat yang bersamaan, customer nelpon kita marah-marah karena barang pesanannya nggak kunjung datang, sementara saat itu kita sedang menggoreng ikan yang sudah mulai gosong dan pada waktu yang bersamaan, anak kita yang masih balita menangis meraung-raung karena mainannya rusak. Kebayang dong gimana riweuhnya. Mompreneur juga seringkali harus melakukan pekerjaannya sambil mengasuh anak sehingga seringkali konsentrasinya terpecah.

Kemampuan multitasking dan manajemen waktu sangat dibutuhkan kalau kita memutuskan menjadi mompreneur. Mengapa demikian? karena semua hal harus beres pada waktunya dan seringkali harus selesai pada saat yang bersamaan. Mompreneur bukan pekerjaan yang mudah, tapi banyak wanita telah melakukannya dan sukses di dunia ini.

***

Wanita, sejauh apapun kakinya telah melangkah, setinggi apapun tingkat pendidikannya dan sehebat apapun karier yang telah dicapainya, ia tak bisa melepaskan kodratnya sebagai seorang wanita, yakni menjadi seorang istri dan ibu bagi buah hatinya. Wanita ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga. Ia ingin mengurus rumah tangganya dan mengasuh anaknya sendiri. Tapi ia juga tetap ingin mendapatkan penghasilan. Dengan menjadi mompreneur, wanita tetap bisa menghasilkan uang namun tidak menelantarkan keluarga terutama buah hatinya.

Kekuatan Doa Seorang Istri

Suami saya pernah menunjukkan buku yang judulnya Kekuatan Doa Istri, tapi sampai sekarang saya belum pernah membacanya dan sekarang buku itu juga sudah nggak jelas keberadaannya dimana karena kami sempat pindah ruko. Anyway, setelah menikah, istri mungkin jadi wanita kedua yang paling dipercaya oleh suami setelah ibunya. Istri menduduki posisi penting di hati suami. Istri juga bertanggung jawab atas banyak hal berkaitan dengan hidup sang suami di masa-masa mendatang.

Ya, istri sangat penting perannya bagi kehidupan suami. Peran tersebut nggak melulu yang berkaitan dengan kerja fisik, tapi juga kerja hati yang salah satunya adalah doa. Saya memiliki beberapa cerita yang berkaitan dengan kuatnya doa seorang istri.

Doa Istri (Image from: http://www.fornerds.org)

Ada seorang teman kami (sebut saja Alpha) yang suaminya punya selingkuhan. Alpha sudah mengetahui hal ini. Suatu hari Alpha sengaja mengikuti suaminya yang sedang jalan dengan wanita simpanannya. Langsung dilabraklah mereka. Bukannya membela Alpha dan kembali pada pelukan Alpha, si suami malah meninggalkan rumah dan hidup bersama selingkuhannya itu. Kalau misalnya saya yang ada di posisi Alpha saat itu, mungkin saya sudah melayangkan gugatan cerai pada Pengadilan Agama kali ya. Tapi Alpha tidak melakukan hal itu. Alpha sabar dan setia menunggu suaminya kembali pada pelukannya sambil tetap mengurus kedua putrinya. Setiap ada acara doa bersama, Alpha selalu menitipkan doa supaya suaminya mau pulang ke rumah lagi. Dan saya yakin Alpha juga pasti memanjatkan doa untuk suaminya setiap dia beribadah. Setelah sekian bulan lamanya, akhirnya suaminya pulang ke rumah, mengakui kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi. Doa Alpha terkabul. Terbukti kekuatan doa seorang istri.

Cerita kedua, driver kami saat ini (sebut saja namanya Bravo). Bravo sudah punya istri dan seorang anak. Tapi dia juga punya selingkuhan *hadeuuhh, kenapa laki-laki doyan selingkuh sih?*. Beberapa hari yang lalu istri Bravo mengetahui kalau Bravo punya selingkuhan. Bertengkar hebatlah mereka. Kejadian itu terjadi sebelum Bravo berangkat ke kantor saya. Hari itu juga ada tamu yang harus diantar Bravo tour keliling Bali. Kebetulan tamu tersebut pakai mobil besar (ELF) karena jumlah tamunya banyak (13 orang). Saat sudah pulang dari tour, dalam perjalanan ke hotel, Bravo mengalami kecelakaan beruntun (3 mobil). Orangnya Alhamdulillah tidak luka sama sekali, tapi mobilnya yang rusak. Apalagi mobil yang ditabrak sama Bravo, rusak parah bagian depan dan belakangnya. Memang sih, kejadian itu terjadi mungkin karena Bravo yang sudah kelelahan sehingga kurang konsentrasi saat mengemudi. Tapi saya selalu yakin kalau doa istri itu memang sangat manjur untuk suami dan selalu menyertai suami, apalagi ketika suami sedang bekerja. Sebelum berangkat kerja pagi itu, Bravo dan istrinya bertengkar hebat. Karena sedang bertengkar, bisa jadi istri Bravo lupa mendoakan suaminya sebelum bekerja (atau mungkin malah nyumpahin?), makanya sampai terjadi kecelakaan itu. Hhmmm, kuatnya doa seorang istri…

Cerita ketiga. Terjadi pada saya dan suami. Agustus 2012 kami sepakat untuk memecat semua karyawan kami karena kinerja mereka yang sudah tidak optimal dan mulai ngelunjak, padahal income yang mereka hasilkan jauh dibawah target (sungguh, saat masih ada karyawan, kami malah kekurangan tamu. Sampai untuk memenuhi kebutuhan bulanan, harus ngutang kiri-kanan). Akhirnya hanya saya dan suami yang mengurus usaha kami, Melali Trip Organizer. Saat menjalani usaha hanya berdua saja, saya dan suami jadi lebih kompak, selalu bersyukur atas rezeki yang kami terima tiap harinya dan yang pasti kami juga selalu berdoa dengan cara kami masing-masing. Saya nggak pernah komplain dengan berapa uang yang ada di rekening kami. Namun, saya selalu berdoa semoga kami selalu dapat tamu tiap bulannya supaya ada pemasukan untuk membayar taghan-tagihan bulanan yang selalu muncul. Dan Alhamdulillah, saat saya mengelola usaha ini berdua saja dengan suami, ada aja tamu tiap bulannya. Bukan bermaksud sombong atau takabur, tapi saya yakin, ada andil doa saya di dalamnya.

Kekuatan doa seorang istri menurut saya bisa disejajarkan dengan kekuatan doa seorang ibu, manjur untuk suami, terutama dalam urusan pekerjaan.

Mumpung awal tahun, yuk kita doakan suami kita masing-masing. Semoga usaha/pekerjaannya lancar, selalu sayang sama keluarga dan selalu diberi kesehatan oleh Yang Maha Kuasa. Amiieenn… With Love, Your Wife.

Review Yes, You Can! by Ollie

Ollie, salah satu novelis Indonesia. Saya baca novel karya mbak Ollie (@salsabeela) pertama kali yang berjudul After the Honeymoon. Setelah baca novel tersebut, saya jatuh cinta dengan gaya bahasa mbak Ollie yang sederhana dan mudah dimengerti. Novel karangan mbak Ollie lainnya yang sudah saya baca adalah Cinta. Sama seperti After the Honeymoon, Cinta mengambil setting dewasa muda, sesuai dengan usia saya saat ini. Jadi saya merasa seperti membaca dunia saya sendiri.

Anyway, setelah baca dua novel mbak Ollie tersebut saya jadi sering stalking weblog milik beliau dan juga follow twitter mbak Ollie. Jujur, saya kagum dengan semua aktifitas mbak Ollie sebagai penulis aktif dan juga “netpreneur”. Kadang, kalau saya lagi butuh semangat, saya baca blog mbak Ollie dan membaca sampai dimana pencapaiannya saat ini. Dari blog dan akun twitter mbak Ollie, saya jadi tau update terbaru tentang kehidupan dan buku yang baru ditulis oleh beliau. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah Yes, You Can!.

Yes, You Can! by Ollie

Saya penasaran dengan buku Yes, You Can! setelah baca beberapa testimonial beberapa orang yang sudah baca buku tersebut. Untuk memuaskan rasa penasaran saya, beberapa waktu lalu saat saya ajak anak saya ke salah satu toko buku, saya iseng nanya ke cust.service-nya, buku Ollie yang Yes, You Can! available nggak disana? Ternyata masih available. Langsung deh saya beli.

Dua hari setelah beli saya baru membaca Yes, You Can! by Ollie. Tidak membutuhkan waktu lama untuk baca buku ini karena walaupun bukan novel, gaya tulisan yang dipakai oleh mbak Ollie tetap sama, ringkas, enak dibaca, sederhana dan mudah dimengerti.

Yes, You Can! masuk dalam kategori buku motivasi. Namun berbeda dengan buku motivasi lainnya, Yes You Can! sangat jauh dari kesan menggurui. Hanya berbagi cerita tentang keseharian dan juga sikap diri seorang Ollie yang bisa mengantarnya sampai sesukses sekarang ini.

Selain berisi tentang hal-hal yang ada dalam diri mbak Ollie, dalam buku Yes You Can! juga diceritakan sikap diri orang lain yang juga bisa dicontoh untuk meraih kesuksesan. Intinya Yes, You Can! lebih dominan ke sharing daripada mendikte kita harus begini dan begitu dalam meraih kesuksesan.

Menurut saya, Yes, You Can! mampu mengobarkan semangat dan kepercayaan diri seseorang yang membacanya. Buku ini juga mampu menginspirasi siapapun yang membacanya tanpa merasa digurui.

Salute untuk mbak Ollie dengan Yes, You Can!-nya, dan Yes, I Can! 🙂

Wanita Tercantik

Wanita Tercantik

Banyak yang bilang suami saya orangnya lucu. Saya akui, hal ini salah satu alasan yang membuat saya jatuh cinta lagi dan lagi sama dia. Dan seringnya kalau lagi jalan sama teman-teman kami, dia bikin joke yang bikin saya melting. Seperti semalem pas saya dan suami jalan sama teman saya pas jaman kuliah.

Teman saya: Apa sih Vin yang bikin lo jatuh cinta sama Marvin? Orang jelek, gendut gini… (sadis, tapi gak papa kok, suami saya ga bakalan sakit ati dibilang begitu)

Suami saya: Jangan salah bu, gw dulu pas masih di surga laki-laki paling ganteng lagi. Trus Tuhan manggil gw, Dia bilang begini:

“Tuhan: Marvin, saya akan kasih tahu kamu mana yang akan mendampingi hidup kamu

Gw: Mana Tuhan?

Tuhan: Wanita itu (sambil nunjuk seorang wanita yang jelek banget)

Gw: Buset dah, kok jelek amat sih Tuhan. Boleh ga saya minta sesuatu Tuhan?

Tuhan: Apa itu?

Gw: Saya ingin bertukar posisi dengannya

Tuhan: Maksudnya?

Gw: Nanti saat terlahir di dunia, tolong jadikan wanita itu wanita tercantik. Dan saya laki-laki yang jelek. Biarlah saya yang jelek dan dia yang cantik. Karena saya ingin hidup saya nanti didampingi oleh bidadari tercantik. “

Teman saya: Aaahhh, so sweettt… Kapan ya gw digituin sama laki gw…

Aaahhh… Gimana ga melting dan mendadak jadi blushing digituin sama suami… Walaupun udah 2 tahun lebih hidup bersama, tetep aja melting.

Mungkin terkesan gombal banget, tapi bagi saya itu romantis. Romantisme seperti itu yang harus tetap dijaga supaya pernikahan langgeng sampai hanya maut yang memisahkan.

This entry was posted in Curhat.

Review Status Fesbuk Pilot F6

Buku Status Fesbuk Pilot F6 Sit Up Comedy ditulis oleh Capt. Ananta, seorang pilot pesawat (ya iyalah, kalo kereta kan masinis namanya). Buku ini masuk dalam kategori best seller karena cetakan pertamanya habis dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan.

Sebelum review isi bukunya, saya ingin cerita dulu bagaimana “perjalanan” saya sampai memutuskan untuk beli dan baca buku ini.

Cita-cita saya pertama kali waktu kecil dulu jadi pramugari. Karena dipikiran saya saat masih kecil pramugari itu cantik, seksi dan smart. Dan lagi kalo jadi pramugari kan lumayan bisa keliling-keliling gratis! hehe…

Anyway, itu hanya cita-cita masa kecil saya saat main bareng temen cuma pake kaos dalem dan cd doang. Saat bertumbuh dewasa, saya menyadari kalau passion saya lebih ke dunia pendidikan dan entrepreneurship. Singkatnya, cita-cita saya berubah. Setelah lulus kuliah saya merintis usaha saya di bidang pariwisata. Kebetulan saya dan suami punya usaha di bidang yang sama, jadilah kami juga “mengawinkan” usaha kami ini. Punya usaha di bidang pariwisata mau nggak mau mengharuskan saya untuk sering bersinggungan dengan maskapai (walaupun seringnya sama reservation atau salesnya), jadi industri penerbangan bukan hal yang asing bagi saya.

Bulan Mei 2012 yang lalu, Garuda Indonesia buka recruitment pramugari di Denpasar. Saya iseng ikut seleksinya. Iseng aja sih, cuma buat pembuktian aja, ada yang nyangka nggak ya kalau saya sudah menikah dan telah melahirkan 1 orang anak. Dan ternyata saya bisa lolos sampai tahap 5 bo! It means, seleksi penampilan yang melibatkan tinggi badan, berat badan, postur tubuh, lewat… Hahaha, tim recruitment Garuda Indonesia saat itu ga ada yang menyadari kalo salah satu applicant-nya adalah seorang emak-emak! 😀

Saat ikut seleksi recruitment awak kabin Garuda Indonesia ini saya bertemu dengan kandidat lain yang beberapa dari mereka adalah seorang flight attendant di maskapai yang lain. Untuk saling bertukar informasi dan keep in touch, maka kami bertukar pin BB dan saling follow di twitter. So, status-status pramugari tersebut seringkali muncul di timeline twitter saya.

Dari akun beberapa pramugari saya stalking ke akun pramugari lain (yang tidak saya follow) dan juga akun pilot. Sampai akhirnya saya ketemu sama akun twitternya Cap.Ananta (@capt_ananta). Saya baca statusnya Capt.Ananta sampai sekitar awal November. Dan saya memutuskan untuk follow akun twitter Capt.Ananta. Saya jadi penasaran sama buku Capt.Ananta, penasaran sama selucu apa sih bukunya. Karena bagi saya, salah satu manfaat buku adalah sarana buat hiburan. Waktu ajak anak saya, Avi (nama panggilan anak kita sama lho kep), ke toko buku untuk beli buku cerita untuknya, saya iseng nanya ke cust service toko buku tersebut ada nggak bukunya Capt.Ananta? ternyata masih ada dan langsung deh di beli. Malamnya saat Avi sudah terlelap, saya baca buku itu dan selesai keesokan malamnya.

Hehehe, panjang ya perjalanan saya sampai baca buku Capt.Ananta. And now, I want to review your book Capt 🙂

Status Fesbuk Pilot F6 by Capt.Ananta

Secara umum, buku Status Fesbuk Pilot F6-nya Capt.Ananta bikin saya ketawa dan secara tidak langsung bikin senam wajah yang lumayan capek. Sebagian besar isi buku ini adalah status facebook Capt.Ananta yang diklasifikasikan menjadi 6 cluster (Flight, Family, Friends, Faith, Fun dan Fesbuk), dan sebagian kecilnya adalah cerita perjuangan Pak Kapten sampai bisa meminang pujaan hatinya, pacar pertama dan terakhir, si Vonny Caem.

Bagian “cerita Pak Kapten” bikin saya ketawa ngakak waktu baca. Sumpah, lucu banget, dituliskan dengan bahasa yang jujur (bener ga kep?), apa adanya dan yang pasti sangat menghibur hati saya yang sedang gundah gulana dikejar tagihan ini-itu setiap bulannya (hehehe, jadi ketauan deh banyak cicilannya 😀 ).

Bagian status fesbuk Capt.Ananta juga ga kalah gokilnya. Terutama yang cluster Flight, Family and Friends. Kalo yang cluster Faith, Fun dan Fesbuk (jujur) nggak terlalu bikin saya ketawa dan malah sering bikin saya mikir. Tapi yang pasti ada beberapa status yang meaningful banget di 3 cluster terakhir tersebut.

Buat saya yang tiap hari harus bergelut dengan urusan rumah tangga, kerjaan, ngurus anak, dan terkadang kres dengan suami, buku karya Capt.Ananta ini cukup mengendurkan otot-otot saya jadi lebih rileks. Status-status Cap.Ananta yang dibukukan nggak hanya sekedar lucu tapi juga cerdas. Sama seperti beberapa novel karangan Adhitya Mulya (salah satu penulis favorit saya), Capt.Ananta mampu menuliskan sesuatu dengan ringkas, cerdas sekaligus membuat orang yang membacanya tertawa. Dan bagi saya yang juga suka menulis, bikin tulisan seperti itu bukan hal yang mudah. Salute buat Capt.Ananta. 🙂

Anyway, buat siapapun yang lagi butuh buku yang menghibur, saya berani merekomendasikan Status Fesbuk Pilot F6 by Capt.Ananta untuk dibaca.

NB (nambah baca, hahaha, ngikut boleh kan kep?):