LAGI – LAGI, SEMUANYA BERPULANG PADA KELUARGA…

Pengalaman sederhana dengan keluarga, bisa menjadi suatu hal yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Sungguh, keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya di dunia ini…

Beberapa hari terakhir ini saya uring-uringan parah…

Mood selalu naik turun

Dampak signifikan yang saya rasakan adalah saya benar-benar tidak produktif dan seringkali melakukan ha-hal yang sangat konsumtif…

Saya benar-benar kewalahan beberapa hari terakhir ini untuk mengatasi diri sendiri

Saya tidak mau mengingat-ngingat lagi berapa rupiah yang telah saya keluarkan untuk menuruti keinginan-keinginan konyol saya yang tidak bisa saya kendalikan. Ngeri saya melihat jumlah saldo akhir tabungan saya…

Beberapa minggu terakhir ini saya memang agak “jauh” dari keluarga saya. Selain karena jarak yang memisahkan, ada satu dan lain hal yang sifatnya pribadi yang membuat hubungan saya dan keluarga agak renggang.

Beberapa minggu terakhir ini saya merasa jiwa saya sangat kosong… saya memang banyak memiliki teman dan saya serigkali menyibukkan diri, tapi semua itu tak berarti untuk mengusir kekosongan jiwa saya. Saya juga seringkali ada di tempat yang ramai tapi saya merasa sendirian…

Hal seperti itu benar-benar membuat saya seringkali tidak bisa mengendalikan emosi dan akhirnya saya melakukan hal-hal yang sungguh tidak produktif. Saya tidak lagi bisa mendefinisikan arah hidup saya. Intinya saya benar-benar kacau deh!

Tapi “kekacauan” diri saya itu akhirnya bisa saya atasi hanya dengan satu kejadian yang membukakan mata hati saya sekaligus memberikan jawaban pada saya tentang apa yang harus saya lakukan jika suatu saat nanti saya merasakan “kekacauan diri”.

Tapi Alhamdulillah, hanya dengan satu kejadian saja saya telah mampu mengatasi “ketidakwarasan” saya beberapa hari terakhir ini dan sekaligus me-recharge semangat saya untuk kembali produktif.

Anda tahu kejadian apa itu?

Ternyata yang saya butuhkan hanyalah keluarga saya…

Tadi (8 Juli 2008), saya sengaja untuk bertemu dengan kakak saya. Saya jalan-jalan dengan dia, walau hanya untuk menemani suaminya hunting ikan. Lalu kami berdua ngobrol dan makan bareng…

Saya bahagiaaaa sekali… beda rasanya jika melakukan hal tersebut (jalan-jalan, ngobrol, makan) dengan orang yang benar-benar tulus menyayangi kita dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki hubungan darah dengan kita…

Saya sangat merasa nyaman berada di dekat kakak saya…

Saya bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa saya lakukan pada orang lain.

Saya bisa manja… (maklum anak bungsu)

Saya bisa mencurahkan perasaan saya…

Saya bisa bebas mengekspresikan diri saya…

Yang pasti saya sangat merasa bahagia sekali…

Keluarga, tempat kita berpulang saat tidak ada lagi tempat untuk berteduh…

Tempat kita mengadu saat tidak ada orang lain yang mau mendengarkan kita…

Tempat kita bersandar saat tidak ada seorangpun yang peduli pada kita…

Apapun yang telah kita lakukan, seburuk apapun diri kita, hanya keluarga yang mau menerima kita apa adanya… no someone else…

So, siapapun Anda yang telah membaca tulisan ini, jangan pernah sia-siakan keluarga Anda… J

One comment

Leave a Reply