Diambang Batas Kesabaran by Evi Suzana

Batas Kesabaran (image from: www.rheindun.wordpress.com)

Batas Kesabaran (image from: www.rheindun.wordpress.com)

Saya seorang istri yang baru menikah 4 bulan ini. Tapi selama 4 bulan ini saya tidak pernah merasakan kebahagiaan. Diusia pernikahan kami yg masih sangat muda, suami saya ternyata selingkuh dengan istri orang namun sampai hari ini tidak ada pengakuan dari dia. Masalah lain, saya tidak pernah dinafkahi layaknya seorang suami bertanggung jawab terhadap istri untuk menafkahi sang istri.

Saat ini kami berjauh-jauhan karena tuntutan pekerjaan. Suami saya tinggal di kota dia tempatnya bekerja dan kami mengontrak rumah disana. Niat mengontrak rumah adalah untuk mandiri dan bisa lepas dari orang tua, tapi yang terjadi kalau saya tidak berada disana dia tidak pernah tinggal dirumah kontrakan kami. Dia malah kembali ke rumah orangtuanya. Hal ini menyebabkan mertua saya selalu mencampuri urusan rumah tangga kami.

Suami saya juga termasuk anak mama. Dia lengket sekali sama ibunya. Apa yg dikatakan ibunya selalu dituruti tanpa berdiskusi dulu sama saya. Kadangkala hal ini membuat saya sangat jengkel.

Saya sudah bilang kalau saya minta cerai tapi dia tidak mau dengan alasan dia sayang sama saya. Tapi kalau sayang, kenapa seperti itu sifatnya, tidak pernah menghargai saya sebagai istrinya.

Saya sudah terlalu sabar menghadapi tingkah suami saya. Dan saat ini saya sudah di ambang batas kesabaran saya.
Apa yang harus saya lakukan?