Perlakuan Kasar Suami by Bela Evelyn

Dear para ladies,

Saya sungguh bingung…

Saya sudah berumah tangga selama 5 tahun dan dikaruniai 2 orang anak. Suami saya adalah orang yang kasar dan ringan tangan, terlebih lagi kata-katanya. Terkadang dia mengatakan saya itu anjing, saya itu istri bangsat. Pernah saya dijambak dan pernah juga saya dicekik olehnya. Tapi setelah itu dia menyesal dan meminta maaf. Tapi begitu dia marah, dia mengulangi kesalahan itu lagi.

Saya sungguh bingung saat ini, karena anak saya masih membutuhkan dia.

Saya harus bagaimana?

Suamiku by Noname

Aku menikah sudah hampir 3 tahun tapi entah kenapa semenjak 2 tahun terakhir ini dia sudah nggak respect sama aku saat aku marah ataupun nangis. Ia tak pernah mau tahu, sekedar melihat ataupun bertanya, ia tak pernah lagi melakukannya.

Selama ini aku sudah berusaha menjadi yang terbaik buat dia apapun yang dia suruh aku lakukan. Tapi apa balasannya? Nol! Ia tetap seperti itu dan sulit sekali baginya untuk sedikit perhatian padaku padahal selama ini aku berusaha menerima segala kekurangannya dengan menenggak barang-barang terlarang, aku sabar dan tetap terus sabar.

Aku berharap kelak akan ada perubahan padanya namun nyatanya ia tetap sama hingga saat ini. Terkadang aku punya pikiran buruk, apa ada WIL atau mungkin dia bosan denganku? Karena selama ini yang aku tahu ia pria setia. Namun, seketika dia berubah seperti itu mmbuatku kecewa. Ada apa dengannya?

Mencari Jalan Keluar yang Terbaik by Fitria Ayu

Saya sudah 13 tahun menikah dan memiliki 2 orang anak. Selama berumah tangga kehidupan kami hanya diisi oleh kebohongan dan saling tidak terbuka. Saya pun ikut berbohong dan tidak terbuka karena awalnya suami saya yang melakukan itu jadi saya berfikir untuk apa saya jujur dan terbuka kalau saya sering dibohongi?

Satu tahun belakangan ini baru terbuka kenapa dia melakukan itu. Dia selalu membohongi saya karena dia dendam terhadap omongan orangtua saya seblum menikah. Kemudian dia lampiaskan itu semua ke saya. Continue reading →

Salahkah Aku by Alisa Icha

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya Alisa. Saya sudah menikah 3 bulan yang lalu. Sebelumnya kami pacaran selama 23bulan. Saya mau curhat tentang suami dan mertua saya.

Suami saya umurnya 2 tahun lebih tua dari saya. Saat pacaran saya dilarang kerja sama dia. Tapi setelah menikah, saya bekerja. Suami saya yang menyuruh saya kerja. Katanya untuk tambah-tambah.

Tapi seiring berjalannya waktu suami saya berubah. Awalnya melarang saya kerja sekarang malah menyuruh saya kerja terus. Dan bahkan saya sedang sakit pun tetap harus kerja. Saya minta izin nggak masuk kerja karena sakit, dia malah marah. Dia selalu bilang, “Kamu harus bantuin saya nyari uang”. Padahal saya sedang sakit saat itu. Continue reading →

Suami Diam-Diam Menghanyutkan by Queen Dew

Maaf saya disini newbie, mau sekedar sharing sekalian kenal teman-teman disini.

Saya baru menikah hampir 4 tahun, anak baru 1. Saya baru tau kalau suami saya suka melihat (maaf) ketiak cewek yang seksi, yang kulitnya putih. Setiap kali jalan berdua dengan suami kalau melihat cewek pakai tanktop dia nggak pernah lepas melihat cewek itu.

Jujur saya cemburu, memang saya tidak semulus mereka tapi bisa dibilang 11-12 lah ya. Istri mana coba yang nggak cemburu? Kalau saya liat isi laptopnya, dia diam-diam menyimpan video porno dan tayangan yang memperlihatkan tubuh seksi perempuan terutama ketiak. Dia langsung turn on kalau liat yang begitu katanya. Tapi dia nggak pernah bilang kalau juga suka nonton video-video seperti itu. Continue reading →

Suami Anak Mama by Natasya

Hi moms,

Sedikit mau berkeluh kesah sama apa yang saya alami ini. Suami saya selalu menurut apa kata ibunya. Singkat cerita suami saya seorang pendidik. Dia baru saja memutuskan untuk resign karena alasan jobdeks terlalu overload sehingga dia kewalahan dan tidak mampu menyelesaikan tugasnya. Ibunya pun ikut menyarankan untuk berhenti berkerja. Akhirnya suami saya 2 minggu menganggur dan ayah saya memasukan suami ke tempat kerja ayah saya. Lagi-lagi mertua saya marah-marah kepada suami saya dan menyuruh suami saya untuk berhenti kerja dengan alasan pekerjaan yang ayah saya masukan itu berbahaya karena pekerjaan di sebuah proyek sebagai quality control.

Saya merasa binggung dengan mertua saya itu. Bukannya dia memberikan dukungan kepada anaknya untuk kuat menjalani hidup ini sebagai seorang laki-laki yang harus bertanggung jawab sebagai suami dan ayah, tapi malah beranggapan kalau saya ini lebih mementingkan materi drpd nyawa suami saya. Continue reading →