Suami = Laki-laki Potensial

Saya: ada perempuan yang bisa melihat potensi yang ada dalam diri laki-laki tapi banyak juga yang ga bisa.
Suami: trus lo termasuk yang mana?
Saya: ya yang bisa ngeliat potensi dong…
Suami: terus jadi ceritanya lo mau ngebanggain diri gitu?
Saya: ya ga lah, gw kan mau bilang kalau lo laki-laki yang punya potensi
Suami: (senyum tertahan tanda melting)
************

Oke, suami saya dulunya memang duda (‘berbuntut’ pula!)
Fine, umurnya terpaut 10 tahun sama saya
Alright, dia harus berada di bawah bimbingan psikiater, tidak punya harta benda berharga dan pekerjaannya adalah seorang supir

Apa coba yang bisa dibanggakan dari sosok seperti itu? Banyakan kurangnya kan…?? Dan saya rasa wanita normal akan berpikir seribu kali untuk berkomitmen dengan lelaki seperti suami saya.

Tapi, di balik semua kekurangan seseorang pasti akan selalu ada kelebihannya. Dan hal inilah yang tidak semua orang (wanita) bisa melihatnya.

Suami Saya (Marvin Sitorus)

Suami Saya (Marvin Sitorus)

Iya, suami saya sudah tua
Iya, suami saya duda
Iya, suami saya butuh psikiater
Iya, suami saya cuma supir

Tapi, suami saya seorang lelaki dewasa (tua kadang tidak berarti dewasa)
Tapi, suami saya sangat bertanggung jawab
Tapi, suami saya kadang juga jadi psikiater bagi teman-temannya
Tapi, suami memang supir tapi dia tidak bermental supir

Saya selalu bilang pada anak saya yang sudah remaja yang saat ini selalu memikirkan tentang cinta-cintaan, “kalau cari cowok itu yang bertanggung jawab, setidaknya dia bertanggung jawab pada dirinya sendiri”. Tanggung jawab adalah hal utama yang harus ada dalam diri laki-laki. Seorang lelaki bertanggung jawab walaupun dia harus nguli, pasti akan dilakukannya demi bisa membeli kebutuhan sehari-hari di rumah. Hal ini yang saya lihat dari suami saya. Dia laki-laki paling bertanggung jawab kedua setelah ayah saya. Dia (menurut saya) pernah di posisi sebagai bapak bagi adik-adiknya. Dia juga rela baru pulang dini hari atau bangun pagi buta demi urusan pekerjaan untuk tetap membuat dapur kami tetap ngebul (berasap).

Walaupun hanya supir tapi suami saya jago marketing. Kata orang jawa dia punya “lambe sales”. Dan yang pasti dia nggak hanya punya mental supir, tapi mental entrepreneur.

Selain punya sense of humor yang tinggi dia juga punya sense of business yang tinggi. Kalau saya (sebagai seorang perempuan) “ambil amannya aja”, tapi suami saya selalu ambil sesuatu yang high risk (high risk maksudnya kalau untung, untung gede tapi kalau rugi ya rugi ga karu-karuan), namun tentu dia sudah punya perhitungan untuk high risk yang diambilnya.

Ya, dibalik semua kekurangan seseorang pasti ada potensi yang tersimpan. Tapi seringnya orang (wanita) hanya melihat yang nampak saja. Jadi pesan saya untuk para wanita yg masih single dan sedang memilah milih pasangan hidup, jangan terlalu terlena dengan tampilan luar seseorang dan jangan terlalu terbuai dimabuk cinta, temukan potensi yang ada dalam diri laki-laki sebelum memutuskan laki-laki mana yang akan menjadi teman seumur hidup. Dan bagi yang sudah bersuami, banggalah atas semua kekurangan dan (apalagi) kelebihan suamimu karena dia adalah orang terbaik yang sudah dipilihkan Tuhan untuk mendampingi kita.

Leave a Reply