Miss World 2013 di Indonesia: Tolak atau Dukung?

Sebenarnya saya beberapa tahun terakhir ini udah males banget mau nulis isyu-isyu yang sedang hot dibicarakan baik di dalam negeri maupun di dunia luar. Nggak ngerti kenapa, saya lebih suka menuliskan tentang kehidupan dan pemikiran saya sebagai full time mother and housewife. Tapi karena isyu ini menyangkut tempat dimana saya tinggal sekarang ini. Maka saya tergelitik untuk membahasnya. Ya apalagi kalau bukan tentang perhelatan Miss World yang kebetulan tahun ini Indonesia menjadi tuan rumahnya dan pembukaannya diadakan di Bali.

Beberapa minggu belakangan ini santer sekali diberitakan di berbagai media, termasuk media sosial tentang beberapa pihak yang menolak Miss World 2013 diadakan di Indonesia. Karena sepertinya heboh banget penolakan Miss World ini sampai-sampai ada demo (pastinya tidak terjadi di Bali) ibu-ibu yang bawa anaknya ikutan demo siang hari bolong (nggak kasian apa bu sama anaknya?).

Anyway, saya mau menyampaikan opini saya tentang Miss World 2013 yang diselenggarakan di negeri kita tercinta ini.

Jujur saya katakan tuliskan bahwa saya mendukung Miss World 2013 diadakan di Indonesia. Waahh, saya pasti akan dicecar nih sama orang-orang yang mendukung #TolakMissWorld atau #BatalkanMissWorld. Hehehe… beda pendapat sah-sah aja kan?

Pertimbangan saya mengapa saya mendukung Miss World 2013 di Bali adalah tidak lain dan tidak bukan karena profesi (sampingan) saya saat ini yang berkecimpung di dunia pariwisata. Miss World itu suatu event yang bertaraf internasional. Nah, ini bisa dijadikan salah satu sarana untuk promosi pariwisata Indonesia kan? Bisa dibayangkan berapa pasang mata di seluruh penjuru dunia yang menonton Miss World 2013, so berapa banyak rupiah yang bisa dihemat untuk promosi pariwisata tersebut? Saya nggak bisa sebutin angkanya karena takut salah. I mean, nggak punya data yang sahih tentang hal ini. Nah, promosi pariwisata udah kena, hal ini pasti akan memicu datangnya wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Artinya apa? akan ada pergerakan ekonomi disana, apalagi di masa sekarang ini saat rupiah sedang anjlok. Kalau sudah gitu siapa yang untung? Masyarakat Indonesia juga kan?

Selain untuk urusan pariwisata, dengan adanya ajang Miss World di Indonesia kita juga bisa memperbaiki atau memperbagus lagi citra Indonesia di mata dunia bahwa Indonesia itu negara yang aman bagi para investor untuk menanamkan modalnya disini. Kalau sudah gitu siapa yang untung? Masyarakat Indonesia juga kan?

Miss World 2013

Miss World 2013

Pasti orang-orang yang mendukung #TolakMissWorld atau #BatalkanMissWorld akan membantah argumen saya dengan seperti ini: “Apakah cara untuk promosi pariwisata hanya dengan Miss World? Masih banyak cara lain kan?”. Memang banyak, salah beberapanya yang saya tahu adalah dengan pengiriman misi budaya ke luar negeri dan membuat brosur, video pariwisata Indonesia dan lain-lainnya. Saya jadi teringat tahun 2008 dan 2009 yang lalu saya berkesempatan untuk menjadi salah satu duta Indonesia dalam pertukaran pelajar dan student conference di luar negeri. Salah satu misi kami selama di negeri orang adalah memperkenalkan Indonesia baik itu tentang budayanya, pariwisatanya, dll. Singkatnya kami jadi agen promosi Indonesia. Sebelum berangkat kami dibekali dengan beberapa materi yang berkaitan dengan budaya dan pariwisata berupa buku-buku, poster, travel guide, dan sebagainya. Saat sudah sampai di negara tujuan salah satu pegawai konjen Indonesia setempat berkomentar pada saya, “Coba deh kamu mikir, berapa banyak dana yang harus dikeluarkan pemerintah untuk bikin buku-buku seperti ini? Cost yang dikeluarkan pasti besar dan seringnya nggak tepat sasaran, cuma buang-buang duit aja”. Nah, Miss World 2013 yang diadakan di Indonesia ini menurut saya sebagai alternatif promosi pariwisata Indonesia karena yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah tidak tepat sasaran.

Dari berita-berita di berbagai media, saya menyimpulkan bahwa menurut orang-orang yang mendukung #TolakMissWorld atau #BatalkanMissWorld, ajang Miss World ini membawa kemaksiatan, tidak sesuai syariat Islam, merendahkan wanita, menjadikan wanita sebagai komoditas bisnis, merusak moral bangsa. Kalau ada yang mau nambahin alasan lainnya, monggo.

Saya bingung, membawa kemaksiatan dari mananya ya? Apakah di Miss World akan ada kontes seks bebas? Nggak ada kan? Apakah di Miss World akan ada kontes mabok sampe teler? Nggak ada kan? Apakah di Miss World akan ada kontes judi? Nggak ada juga kan? Atau saya yang pemikirannya terlalu sempit mengartikan maksiat? Entahlah. Yang pasti yang saya tahu tentang maksiat itu adalah perbuatan dosa yang mengacu pada hukum agama Islam.

Ajang Miss World atau Miss-Miss-an yang lain merendahkan wanita dan hanya menjadikan wanita sebagai komoditas bisnis saja. Merendahkan wanita disini mungkin maksudnya karena wanita-wanita di Miss World mengenakan baju, lebih tepatnya gaun yang mempertontonkan paha atau sembulan payudara, mengenakan bikini sebagai salah satu penilaiannya. Kalau untuk ini menurut saya tergantung di mind set orang yang ngeliatnya, apakah dari segi jorok atau dari segi keindahan. Lihatlah Malaysia, mereka juga negara yang mayoritas penduduknya mayoritas beragama Islam, tapi mereka kok adem-ayem aja ya kalau perwakilan negaranya pakai bikini di ajang kontes seperti ini?

Miss World menjadikan wanita sebagai ajang komoditas bisnis saja, hal ini kaitannya perusahaan-perusahaan besar yang menyokong terselenggaranya acara Miss World dan laki-laki sebagai audience terbesar dari acara Miss World. Dengan adanya Miss World, maka akan semakin menjadikan image wanita cantik (yang disukai laki-laki) adalah yang putih (maka wanita akan memborong krim-krim pemutih wajah), yang seksi (maka wanita akan diet mati-matian/mengkonsumsi pil pelangsing), yang rambutnya bagus (maka wanita akan nyalon berjam-jam), yang bla bla bla. Eh, bo’! Siapa sih yang nggak mau cantik? Semua wanita pasti, PASTI ingin terlihat cantik. Munafik kalau ada wanita yang ngaku dia nggak ingin terlihat cantik. Saya tegaskan sekali lagi, wanita pasti dan selalu ingin terlihat cantik. Even wanita berjilbab sekalipun pasti masih ingin terlihat cantik dan ingin merawat diri. Jadi ada atau tidak adanya Miss World adalah hal yang lumrah kalau wanita ingin terlihat cantik. Jadi berbagai produk pemutih muka, pelangsing badan, perawatan rambut dan kulit juga pasti akan selalu diburu wanita, ada atau tidak ada kontes Miss World.

Adanya Miss World 2013 di Indonesia bisa merusak generasi penerus bangsa. Nah ini dia yang saya teramat sangat tidak setuju dengan “judge” ini dari orang-orang yang mendukung #TolakMissWorld atau #BatalkanMissWorld, sehingga menurut mereka Miss World 2013 tidak boleh diadakan di Indonesia. Aduh, jujur saya  bingung deh, merusak generasi penerus bangsa yang seperti apa maksudnya? Moral, tingkah laku, etika, kepribadian seorang anak (generasi penerus bangsa) emang bisa terbentuk tiba-tiba hanya dengan nonton Miss World? Tegas saya jawab (menurut pendapat saya) TIDAK! Moral, tingkah laku, etika, kepribadian seorang anak itu terbentuk tahunan dari didikan orangtua. Jadi kalau rusaknya generasi penerus bangsa disalahkan pada kontes Miss World 2013 yang diadakan di Indonesia menurut saya teramat sangat tidak tepat.

Ada satu filosofi masyarakat Bali yang saya suka, yang intinya begini, budaya luar boleh masuk ke pulaunya, tapi mereka akan menjaga keluarganya untuk tetap berpegang teguh pada adat dan budayanya sendiri. Dan hasilnya? Lihat sampai sekarang, di Indonesia mana ada masyarakat yang tetap kuat berpegang teguh pada budayanya selain orang Bali? Belajar dari kearifan masyarakat Bali tersebut, maka seharusnya orang-orang yang mendukung #TolakMissWorld atau #BatalkanMissWorld itu mengusahakan bagaimana caranya supaya apapun budaya luar yang masuk ke kita, kita akan tetap berpegang teguh pada budaya/nilai-nilai kebaikan kita sendiri dalam perilaku kita sehari-hari.

Dengan adanya Miss World maka orangtua seharusnya bisa mengarahkan anak untuk bisa berprestasi seperti Miss World. Maksudnya berprestasi seperti Miss World bukan lantas dia nanti harus jadi Miss World juga, tapi ambillah esensinya. Wanita-wanita kontestan Miss World itu adalah utusan masing-masing negara yang tentunya berprestasi karena telah terpilih mewakili negaranya di ajang tingkat internasional. Nah, arahkan anak untuk bisa juga berprestasi di bidang apapun yang dia kuasai. Gitu lho… Jadi Miss World merusak moral generasi penerus bangsa dari mananya ya?

Fiuuhhh, capek ya baca penjelasan saya mengapa saya mendukung Miss World 2013 diadakan di Indonesia? Hehehe… jangan capek baca ya karena masih ada lagi nih yang ingin saya tulis.

Saya jadi bingung sama orang-orang yang mendukung #TolakMissWorld atau #BatalkanMissWorld. Kalau mereka emang nggak suka dengan adanya Miss World dengan berbagai alasan, mengapa tidak mereka perjuangkan dari dulu? Walaupun sebelumnya kita bukan tuan rumah, tapi dari dulu kita juga sudah mengirim wakil negara kita ke kontes ini kan? Kenapa saat sudah diputuskan Indonesia sebagai tuan rumah, semuanya pada heboh? Karena tidak sesuai dengan syariat Islam? Hei, ingatlah kalau kita bukan negara Islam (saya juga orang Islam lho), kita negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dan ber-keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

So, Miss World 2013 di Indonesia: Tolak atau Dukung? UP TO YOU, tapi tolong jangan rusak citra Indonesia dan hargailah perbedaan.

Leave a Reply