Nggak ada hamil yang nggak bikin gendut. Normalnya berat badan ibu harus naik paling tidak sebanyak 15kg. Mengapa demikian? Karena menurut dokter, setiap bulannya berat badan ibu yang sedang hamil harus naik sebanyak 2kg. Berarti 9 x 2 = 18 kg.
Lho kok minimal 15kg bukan 18kg?
Karena di awal-awal masa kehamilan biasanya si ibu tidak nafsu makan karena mual dan muntah-muntah yang dialaminya akibat perubahan hormon dari hormon normal ke hormon kehamilan.
Anyway, mau tahu saya naik berapa kg saat hamil? 17kg! Dari berat badan 56kg jadi 73kg! Dan kenaikan berat badan itu hanya dalam 8 bulan masa kehamilan. Nggak kebayang deh kalau saya hamil 9 bulan bisa naik berapa berat badan saya… Maklum lah, sejak usia kandungan masuk bulan keempat porsi makan saya jadi seperti kuli bangunan. Selain itu dalam sehari saya bisa makan 4-5 kali.
Saat sebelum hamil, menurut saya wanita yang sedang hamil itu terlihat seksi. Tapi setelah menjalani sendiri… Yang ada stress berat ngelihat postur tubuh di depan cermin. Nggak ada seksi-seksinya sama sekali! Yang ada hanya melar dimana-mana! Stress banget deh ngeliat badan saat itu.
Seminggu setelah melahirkan saya timbang berat badan saya saat kontrol ke dokter kandungan saya. Dan saya sangat amazing melihat angka yang ditunjuk oleh jarum timbangannya. Jarumnya menunjuk ke angka 64! Wow… Dalam waktu satu minggu saja berat badan saya sudah turun 9kg!!! Ya, saya tahu, pasti pembaca bilang begini kan… “ya iyalah, dikurangi berat badan bayi, air ketuban dan ari-ari (placenta) saja sudah berapa???”. Berat badan bayi saya 3,46kg. Berat ari-ari (placenta) umumnya 0,5-0,75 kg. Berat air ketuban umumnya 0,75-1 kg. Katakan berat ari-ari (placenta) dan air ketuban bayi saya di kisaran yang paling tinggi, yaitu 0,75 kg dan 1 kg. Berarti 9 – 3,46 – 0,75 – 1 = 3,79 kg. Dalam satu minggu saya sudah bisa menurunkan berat badan saya sebanyak 3,79 kg!
Saat itu saya tidak diet apa-apa, hanya saja nafsu makan saya agak menurun setelah melahirkan. Mungkin itu salah satu yang membuat berat badan saya turun lumayan banyak hanya dalam waktu satu minggu. Selain itu, sejak pulang dari rumah sakit, saya mengurus si kecil sendiri. Tidak ada bantuan dari orangtua, pembantu atau baby sister. Saya juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan menyiapkan semua perlengkapan si kecil sendiri. Maka dari itu saya jadi sering bergerak. Nah, mungkin ini juga salah satu alasan berat badan saya cepat turun.
Seminggu berikutnya saya kontrol lagi ke dokter kandungan saya. Dan seperti biasa, saya timbang berat badan saya. Tidak ada perubahan pada angka yang ditunjuk oleh jarum timbangan. Aduh…
Minggu-minggu berikutnya tidak ada perubahan pada berat badan saya. Baju-baju saya sebelum hamil juga masih belum ada yang cukup. Saya mulai panik dibuatnya. Stress jilid kedua.
Dua bulan setelah melahirkan saya tidak bisa tinggal diam dengan berat badan ini. Saya memutuskan kalau saya harus DIET. Lalu saya browsing di internet tentang diet sehat untuk ibu menyusui yang tidak mempengaruhi produksi ASI. Dan keputusan menu diet yang saya ambil setelah baca beberapa artikel adalah diet nasi.
Ya, sejak awal September 2011 lalu, nasi bukan lagi makanan pokok saya. Bukan menjadi makanan pokok tidak berarti saya tidak mengkonsumsi nasi sama sekali lho ya… Kalau pas lagi kangen sama rasa nasi, saya mengobati rasa kangen itu dengan makan nasi paling tidak 5 sendok dan itupun sangat jarang sekali.
Sejak memutuskan untuk diet nasi, makanan sehari-hari saya hanyalah sayur kukus+bumbu pecel, protein nabati (seringnya sih tahu kukus), protein hewani (ikan, ayam, telur, dll) dan roti gandum. Pagi biasanya saya sarapan dengan 2 lembar roti gandum. Makan siang dan makan malam, ya hanya sayur kukus+bumbu pecel+protein nabati/hewani. Awalnya berat, tapi lama-kelamaan saya jadi terbiasa.
Pasti pembaca bertanya-tanya kan… Apa nggak pusing atau badan jadi lemes kalau nggak makan nasi? Apa ASI-nya nggak jadi sedikit tuh? Jawabannya TIDAK. Badan saya tidak jadi lemas karena diet nasi. Saya bisa melakukan semua aktifitas dengan normal. ASI saya juga nggak berkurang. Malah saya merasa produksi ASI saya semakin banyak karena sayuran yang dikukus memang bagus untuk meningkatkan produksi ASI.
Hasilnya dari diet nasi? Dalam waktu 3,5 minggu pakaian saya sebelum hamil sudah cukup lagi! Yey, senangnya… 😀
Okay, selamat mencoba diet nasi dan semoga bisa memperoleh berat badan yang diinginkan.
Denpasar, 15 Oktober 2011 19:33 Wita
~celoteh istri
So, skg BB uda brp kg mbak? Pengen deh nyobain diet ala mbak. Semoga bs berhasil. Sabar menanti nih, tunggu 2 bulan lagi setelah aq selesai ASI eksklusif. Thx infonya, jadi terinspirasi. 🙂
jadi tambah semangat buat diet nasinya nih, mak.. emang kerasa ya, badan lebih enak. dan setelah 10 hari, mulai gak sanggup makan nasi banyak-banyak. sayur-sayuran yang tadinya gak terlalu suka, jadi enak-enak aja rasanya hehehe..