Menikmati Jadi “Perempuan Biasa”

Well, setelah memutuskan untuk tidak lagi single, saya melepaskansemua embel-embel yang ada dalam diri saya. Karier, usaha pribadi, keaktifan di beberapa organisasi, dan kesibukan saya yang lain. Bukan hal yang mudah untuk melepaskan semua itu. Saya sempat mengalami yang namanya post power sindrome. Saya merasa nggak berguna dan bingung harus berbuat apa. Tapi, untungnya perlahan tapi pasti saya bisa menerima keadaan saya saat ini. Saya mulai menjalani hidup saya dan mendukung usaha suami.

Perempuan Biasa

Sekarang pekerjaan utama saya adalah “happy house wife”. Yup, seperti kebanyakan perempuan lainnya, saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga full time. Kebanyakan orang tidak menganggap ini sebagai pekerjaan atau profesi. Mungkin di dalam pikiran mereka seperti ini “Ah, semua perempuan juga pasti bisa melakukan hal itu”. Atau mungkin begini “Perempuan biasa juga bisa kok jadi ibu rumah tangga, nggak perlu ijazah S1, apalagi sampai S2 atau S3”.

Dengan semua yang pernah saya lalui sebelum menikah, mungkin bisa dibilang saat ini saya hanyalah perempuan biasa yang melakukan beberapa hal yang sebagian besar perempuan pasti bisa melakukannya. Ya, saat ini saya memang perempuan biasa, tapi saya menikmati jadi perempuan biasa. 🙂