Saat saya memutuskan untuk menikahi seseorang, saya tentu saja berkomitmen untuk berbagi segalanya dengan dia. Ya, saya akan berbagi hidup dengannya. Semuanya yang ada dalam diri saya akan saya bagi dengan pasangan hidup saya. Begitupun juga dengan dia, semua yang dia punya harus direlakannya untuk berbagi dengan saya. Konsep inilah yang akhirnya menyadarkan saya bahwa ternyata saat kita memutuskan untuk menikah dengan seseorang, berarti kita tidak hanya menikahi satu orang saja. Tetapi kita juga menikahi keluarganya. Ya, seluruh keluarganya juga kita “nikahi”.
Sekarang, saat saya telah menjalani hidup dengan orang lain hal itu sangat saya rasakan. Saya tidak hanya menikahi satu orang saja, tetapi juga seluruh keluarganya. Menikahi keluarga artinya segala sesuatu tentang keluarganya harus kita terima, baik atau buruk. Kita nggak bisa “skip” beberapa hal buruk dari keluarga pasangan kita. Kita harus terima semuanya. Yah, bisa dibilang saat hari pernikahan kita, bukan hanya dua orang yang menikah, tapi dua keluarga yang sedang menikah. Pernikahan keluarga.
Oleh sebab itu, saat kita memutuskan untuk menikahi seseorang, kita juga harus mempertimbangkan tentang keluarganya juga. Apakah nanti setelah kita menikah kita bisa menerima semua keadaan keluarganya, baik dan buruk keluarganya harus kita terima, dan di saat senang ataupun sedih kita juga harus menerima keadaan keluarganya. So, berpikirlah berulang-ulang saat kita akan memutuskan untuk menikahi seseorang. 🙂