Seringkali seorang wanita dengan girang mengatakan “I’m getting married…”
Menikah, membentuk satu keluarga baru.
Menjadi istri.
Apakah semuanya selesai sampai disitu?
Tentu saja tidak!
Menikah bukanlah tujuan akhir hidup seorang wanita, tapi menurut saya merupakan awal dari kehidupan wanita.
Banyak hal yang akan terjadi setelahnya. Dan tentu saja banyak yang harus dipersiapkan oleh seorang wanita untuk menjalankan fungsi sebagai seorang istri dan ibu nantinya.
Menjadi ibu, ya… menjadi ibu… memiliki seorang atau beberapa orang buah hati.
Saya terkadang berpikir, saat seorang wanita memutuskan untuk menikah dan membentuk keluarga yang baru, mungkin ia sudah siap menjadi seorang istri. Tapi apakah ia siap untuk menjadi seorang ibu???
Seorang ibu yang tidak hanya mengganti popok atau menyusui anaknya, tapi jauh diatas itu…
Seorang ibu yang memiliki tugas mulia sebagai pengasuh dan pendidik utama bagi anaknya…
Seorang ibu yang menjadi salah satu penentu dari karakter si anak…
Seorang ibu yang (mungkin) juga akan menjadi penentu keberhasilan si anak dalam hidupnya kelak….
Siapkah seorang wanita dengan tugas yang sangat berat itu…?
Siapkah menjadi seorang ibu?
Siapkah menjadi orangtua?
Menikah=berjalan ketiang gantungan
Pernikahan itu seperti jam weker yg membangunkan kita dari mimpi indah & tidur panjang… 🙂
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
– Sapardi Djoko Damono –
… that’s a mother for me…