Menjadi entrepreneur memang merupakan salah satu keinginan saya. Keinginan ini kemudian manjadi semakin menggebu-gebu saat saya duduk di bangku kuliah. Saya pun lalu merancang hidup saya setelah kuliah nanti bagaimana. Dan tentu saja, menjadi wirausaha saya masukkan di daftar rencana hidup tersebut.
Setelah menuntaskan studi S1, saya kemudian membuka salah satu usaha yang bergerak di bidang travel. Saat itu semuanya saya handle sendiri. Bisa dibilang pekerjaan dari office girl, marketing, customer service, accounting, public relation sampai owner saya lakukan semuanya sendiri. Capek memang, tapi saya menjalaninya dengan suka cita karena inilah salah satu hal yang saya inginkan dalam hidup saya.
Tak selang beberapa saat saya menemukan belahan jiwa saya. Mau tak mau saya harus ikut bersamanya menjalani hidup di kota lain. Suami saya seorang entrepreneur di bidang yang sama dengan saya. Hanya bedanya, dia telah menjalani usahanya ini sejak 3 tahun yang lalu. Jadi bisa dibilang usahanya jauh lebih settle dari saya.
Saat ini, sebagai seorang istri, tentunya saya harus mendukung usaha suami saya. Yang bisa saya lakukan adalah berusaha untuk menjadi partner kerja yang baik bagi suami. Saya akui, tidak ada pembagian tugas yang jelas antara kami berdua. Hanya saja, saat suami saya harus mengurusi beberapa hal di luar kantor, saya yang harus stay di kantor untuk mengurusi urusan internal. Selain itu, saya juga bertanggungjawab akan administrasi kantor kami. Saya mencoba untuk menikmati salah satu peran saya ini. Saya berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi suami, calon anak kami dan juga usaha kami… 🙂
Mb.Vina..lama gak ada kabar .kapan mb menikahnya?wah kok gak undang2 anak FIM
setelah baca artikel mu ke ISWi jerman kemaren ada yag mau aku tanyakan nih mb.
ttg maskapai sama travel insurance..mohon infonya ya?
harap balas ke emailku v_ktamaya@yahoo.com
mba vina..imelku kemaren kok ga dibales..kutunggu ya mba..