Saya Ingin Membahagiakan Suami Saya by Alzahra Julbi

Saya wanita karier umur 27 tahun. Saya menikah dengan suami sudah 3 tahun, tapi kami belum dikarunia keturunan.

Pada usia pernikahan masuk 2 tahun setengah mulai banyak timbul permasalahan dalam rumah tangga saya. Semua berawal dari kesalahan saya. Saya tidak pernah menghargai suami dan tidak pernah meminta pendapat suami sebelum mengerjakan sesuatu sampai akhirnya rumah tangga kami terbelit hutang yang begitu banyak.

Saya benar-benar menyesal. Saya mencoba memperbaiki semua kondisinya, tapi yang saya dapat adalah suami saya malah menghianati saya di saat sedikit demi sedikit hutang mulai terselesaikan. Continue reading →

Perselingkuhan Mereka

Selingkuh, kenapa ya kok saya sering banget melihat perselingkuhan terjadi di sekitar saya. Karyawan saya, teman (suami) saya, tamu saya, beberapa diantaranya selingkuh. Nah, akan saya ceritakan beberapa modus mereka yang berselingkuh.

  • Cerita pertama, sebut saja namanya Budi. Salah satu driver di kantor saya. Kalau pas lagi di kantor seringnya dia telepon-teleponan sama entah siapa. Tapi yang pasti perempuan. Sebagai driver jam kerjanya tidak jelas, bisa dari pagi buta sampai tengah malam, bisa juga dari jam 1 siang sampai jam 3 sore aja. Nah, di waktu-waktu senggangnya sebagai driver, dia manfaatkan untuk telepon-teleponan dengan orang yang saya yakin itu adalah selingkuhannya. Kadang saya mencuri dengar pembicaraannya ditelepon (kalo pas lagi di kantor), seringkali dia merencanakan untuk ketemu orang itu atau dia menyatakan kekesalannya karena semalam janji untuk ketemu tidak dipenuhi oleh si selingkuhannya. Fiuuuhh… Kasihan ya istrinya…
  • Cerita kedua, sebut saja namanya Andi. Salah satu teman suami saya yang bekerja sebagai driver di salah satu perusahaan jasa rental mobil-mobil bagus (Camry, Alphard, dll). Modus perselingkuhannya adalah dia sengaja ke spa plus-plus. Setelah mengantar tamu pulang ke hotel, dia tidak langsung pulang ke rumah. Tapi masih mampir dulu ke tempat spa plus-plus itu. Ondeh mandeh… Kasihan ya istrinya…
  • Cerita ketiga, sebut saja namanya Aryo. Tamu saya. Dia sudah berulang kali ke Bali. Menginap di hotel / villa bagus-bagus, dan tentunya mahal. Tapi tiap kali dia datang ke Bali, perempuan yang menemaninya bukan istrinya dan selalu ganti-ganti. Saking seringnya dia menggunakan jasa kami kalau lagi berlibur ke Bali, hubungan dia dengan suami saya sudah seperti teman, bukan lagi customer-penyedia jasa. So, suami saya akrab banget sama Aryo. Menurut suami saya, belum pernah dia tau si Aryo berlibur ke Bali dengan istri dan anaknya. Ampuuunnn… Kasihan ya istrinya…
  • Cerita keempat, sebut saja namanya Roy. Tamu saya yang akhirnya jadi seperti teman karena dia tujuh bulan tinggal di Bali (dimutasi oleh kantornya ke Bali), dan selama di Bali dia selalu menggunakan jasa kami untuk membeli tiket pesawat, rental mobil dan paket wisata untuk entertain bos-bosnya dari Jakarta. Singkat kata, dia sengaja “nge-push” istrinya untuk pulang kampung ke Medan dan liburan ke luar negeri (Malaysia dan Singapore) bersama anaknya yang masih berumur satu setengah tahun. Sekitar 3 minggu istrinya tidak di Bali dan selama itu juga dia melaksanakan rencana terpendamnya. Hari pertama istrinya tidak di rumah dia sudah ribut nyari-nyari cewek panggilan. Dan itu berlangsung sampai sehari sebelum istrinya balik ke Bali. Haduuhhh… Kasihan ya istrinya…
  • Cerita kelima, sebut saja namanya Made. Teman suami saya, orang Bali asli. Modus perselingkuhannya adalah, dia sengaja menyewa kamar kosan untuk menghemat biaya “check in hotel”. Jadi, dia bilang sama istrinya kalau dia tidak bisa fokus kerja di rumah karena terganggu dengan anaknya yang masih kecil (sekitar 7 tahun mungkin umurnya), makanya dia butuh tempat di luar rumah (kost) supaya dia bisa lebih giat lagi dalam bekerja (dia seorang internet marketer). Tapi itu cuma modus aja. Yang benar adalah, dia menyewa kamar kost untuk mempermudah perselingkuhannya dengan wanita lain. Astagaaa… Kasihan ya istrinya…

Itu lima cerita perselingkuhan beberapa laki-laki yang saya tahu. Tentu di luar sana ada lebih banyak lagi laki-laki yang berselingkuh. Kalau ditanya mengapa mereka selingkuh, mostly jawabannya karena si istri sudah tidak menarik lagi dan tidak mampu melayani mereka dengan baik.

Fine, di satu sisi meman mereka salah, salah karena telah berselingkuh dan mengkhianati pasangan hidupnya. Tapi sebagai istri memang sepatutnya kita juga harus berbenah.

Saya tahu bagaimana capeknya mengurus anak, rumah, suami dan juga kerjaan kantor. Sampai-sampai memang kita nggak ada waktu untuk diri sendiri, untuk merawat dan mendandani diri. Tapi ya, yang namanya suami juga harus dijaga, ya tho? jangan nanti jerit-jerit kalau suaminya sudah hilang “digondol” orang. Karena gini ya, nggak semua suami bilang apa yang sebenarnya mereka inginkan dari istrinya. Di depan istrinya si suami nerima aja apa yang ada, di depan istrinya mereka seperti suami baik-baik. Tapi tahukan para istri apa yang sebenarnya terjadi di belakangnya? Si suami ngelaba sama perempuan lain! Fiuuhh… Apa nggak sakit hati tuh?

Selingkuh, sudah pasti salah. Tapi coba cari alasan mendasar kenapa suami sampai selingkuh. Jangan hanya nyalahin orang lain. Tapi harus sama-sama introspeksi diri.

“Perselingkuhan Suamiku” by Eka Wisrianti

Sudah 13 tahun aku menikah, 6 tahun belakangan ini suamiku mengkhianatiku. Ya, mungkin dalam sebagian besar perjalanan rumah tangga, perselingkuhan memang bukan hal yang asing lagi, begitupun yang terjadi dalam kehidupan rumah tanggaku.

Aku menikah dengan suamiku yang sekarang tahun 2000. Kami menikah tanpa pacaran dan belum kenal dekat sebelumnya. Kami saling dikenalkan oleh keluargaku. Statusku memang pada saat itu sudah janda dengan 1 orang anak laki-laki (yang pada waktu kami jumpa baru berusia 3,5 tahun). Sementara suamiku mengaku masih jejaka (walau pada akhirnya ketahuan bahwa dia pernah menikah dengan wanita sunda dan meninggalkan istri dengan satu orang anak tanpa sebab dan kabar). Dengan alasan demi masa depan anakku, pihak keluargaku agak memaksaku menikah dengan D (nama depan suamiku). Mereka bilang D adalah orang yang baik, lembut, pengertian dan akan jadi sosok ayah dan suami yang baik untukku dan anakku. Walau tanpa cinta dan bak menerima kucing dalam karung, aku aakhirnya resmi jadi nyonya D.

Kurang dari satu bulan usai acara pernikahan kami, aku diboyong D ke kota Bengkulu, dimana dia tinggal sebelumnya. D sebenarnya berasal dari kota Padang-Sumatra Barat, tapi anehnya , pada saat kami pesta pernikahan, tak ada seorang pun saudara D yang datang. Hanya teman-temannya saja yang jadi kerabat pengiring mempelai. Namun walaupun demikian aku pasrah karena orangtua dan keluarga besarku semuanya menyukai D.

Tahun pertama kehidupan berjalan lancar dan harmonis. Walaupun ada pertengkaran yang mengakibatkan D tega main tangan padaku, tapi aku maafkan karena aku berfikir mungkin aku juga ada salah. Dan akupun mulai hamil. Tahun 2002 aku melahirkan seorang bayi laki-laki yang lucu. Kami hidup bahagia walau banyak suka dukanya.

Selingkuh (Image: www.kabar24.com)

Selingkuh (Image: www.kabar24.com)

Menginjak tahun ke-7 pernikahan kami, badai mulai datang menerpa rumah tanggaku. Bencana tersebut diawali dengan datangnya sepasang suami istri kerumah kami. Mereka minta tolong diberi bantuan karena anak perempuan mereka tengah sakit. Karena kasihan, kami setuju untuk membiayai pengobatan anak mereka tersebut. Tapi celakanya, D mulai minta balas budi atas bantuannya. Entah apa saja yang D lakukan di belakangku, aku tidak sepenuhnya tau. D sering datang kerumah keluarga itu dengan alasan mau melihat keadaan Ria (nama anak perempuan yang sakit itu). Dan hasilnya, si Ria akhirnya mengaku telah dipaksa oleh D untuk melayani nafsu binatangnya. Aku tanya ke suamiku, dia malah marah dan sampai ingin kami bercerai.

Kisah diatas hanyalah awal yang belum seberapa menyakitkan. Karena mulai dari peristiwa itu sampai sekarang D sudah seperti ketagihan selingkuh. Mulai dari istri orang, janda, perawan tua, bahkan adik kandungku sendiri sampai hamil dan melahirkan anak benih dari suamiku.

Tahun 2011 D kabur dari rumah, lari dengan istri seorang kontraktor yang bangkrut menuju kota Medan. Hampir 1 tahun aku dan 3 orang anakku hidup terlunta-lunta di kota asalku, Batusangkar. Sumatera Barat. Akhirnya Allah mengabulkan doa-doaku untuk mengembalikan D pada kami.

Bulan Maret 2012 D datang dan sujud di kaki mamaku, mohon maaf padaku, dan untuk kesekian kalinya berjanji tak lagi mengulangi perbuatannya. Akhirnya disaksikan seluruh keluarga, kami rujuk kembali dengan cara Islam. Setelah itu D membawa aku ke kota Medan.

Kebahagiaan kurasakan sejenak setelah sampai di Medan. Kulihat D memang benar-benar berubah sikap dan tingkah lakunya. Namun trauma yang kurasakan kembali membuka mataku tentang perbuatan D yang sebenarnya di belakangku.

Hari itu aku sengaja mengikuti suamiku ke tempat kerjanya disebuah klinik kesehatan. Aku mengikutinya karena aku curiga tiba-tiba dia buru-buru berangkat setelah terima telepon. Memang sungguh biadab perbuatan suamiku yang kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri. D dan seorang asistennya yang berstatus istri orang tengah memadu cinta layaknya suami istri. Aku hancur dan tak bisa lagi berkata-kata. Aku langsung pulang ke rumah, dia pun menyusulku. Aku minta pulang ke Padang, namun D mohon ampun dan benar-benar berjanji lagi untuk tidak mengulangi perbuatannya itu. Anak-anak juga memaksaku untuk tidak kembali ke Padang.

Aku pasrah… Dan kepasrahan itu juga yang membuatku tersenyum ketika minggu lalu seorang laki-laki marah-marah pada D karena selingkuh sama istrinya. Aku hanya butuh anak-anakku dan Allah tempat ku mengadu…

YAA ALLAH… KUATKANLAH AKU DALAM MENERIMA UJIANMU, DAN BIARKANLAH AKU TETAP BERNAFAS UNTUK MENJAGA BUAH HATIKU SEBAGAI TITIPANMU… AMIN YAA ROOBALLALAMIIN…